Tanaman Metabolit Sekunder
1.
ASAM
JAWA
Asam jawa (Tamarindus indica)
merupakan merupakan salah satu tanaman daerah tropis dan masuk
dalam jenis tanaman berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras
dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup
keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai
panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning
kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Pada
bagian dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah,
juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan
warna coklat agak kehitaman. Asam jawa,
asam atau asem merupakan sejenis buah
yang masam
rasanya dan biasa digunakan sebagai bumbu masakan.
Klasifikasi ilmiah asam jawa:
Kerajaan
|
Plantae
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Ordo
|
Fabales
|
Famili
|
Fabaceae
|
Upafamili
|
Caesalpinioideae
|
Bangsa
|
Detarieae
|
Genus
|
Tamarindus
|
Spesies
|
Tamarindus indica
|
Pohon asam jawa ini
mempunyai bagian-bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Batang pohon
asam jawa yang sudah tua dan kayunya sudah cukup keras yang sering kali dijadikan
warangka (sarung) keris, bahan pahatan maupun sebagai perabot rumah tangga.
Daun asam jawa mengandung flavonoi, sitexin, isovitexin, orientin. Daun
asam jawa digunakan masyarakat sebagai obat demam, kencing manis, sariwan,
eksim, gatal-gatal, sakit kuing, bisul, cacingan, dan susah tidur. Daun
tumbuhan asam jawa, dengan pereaksi liebermen burchard ternyata daun tumbuhan
asam jawa positif mengandung steroid. Hal ini terlihat dengan intensitas warna
biru yang dihasilkan.
Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam
sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pektin dan gula invert. Asam
tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat berfungsi untuk
memperlancar BAB, memperlancar peredaran darah, mendinginkan.
Pektin
berfungsi untuk menurunkan kolestrol melalui mekanisme pengikatan kolestrol dan
asam empedu kemudian mendorong dan mengeluarkannya dari saluran pencernaan.
Flavonoid
berfungsi untuk memperlancar BAB, penghilang rasa sakit, anti radang, dan
membantu pengeluaran keringat.
Pada daging buah asam jawa yang masak di pohon mengandung vitamin C yang
berfungsi sebagai anti oksidan dan mencegah berbagai jenis kanker. Kulit
bijinya mengandung phlobatanin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati. Serbuk
biji asam jawa mengandung tanin, minyak esensial, dan polimer alami (protein)
seperti pati, getah, dan albuminoid. Senyawa yang terkandung di dalam biji asam
dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif dalam penjernihan air yaitu untuk
menggantikan bahan kimia seperti tawas. Kulit kayu pohon asam jawa mengandung
tanin yang berfungsi sebagai antiseptik.
2.
KENTANG
Kentang (Solanum
tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Tanaman ini merupakan
herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di
daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
Klasifikasi ilmiah kentang:
Kerajaan
|
Plantae
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Upakelas
|
Asteridae
|
Ordo
|
Solanales
|
Famili
|
Solanaceae
|
Genus
|
Solanum
|
Spesies
|
Solanum tuberosum
|
Kentang memiliki bagian-bagian yaitu akar, batang daun dan bunga. Bunga
kentang merupakan bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar,
dengan diameter sekitar 3 cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih. Sumber
karbohidrat yang satu ini juga mengandung nikotin. Nikotin adalah senyawa kimia
yang banyak terdapat didalam rokok. Senyawa alami yang ada dalam tumbuhan ini
termasuk kelompok alkaloid. Namun hanya kentang berjenis 'pulp' saja
yang banyak terkandung nikotin.
Makan
kentang dengan kulitnya memang baik untuk kesehatan. Meskipun kandungan
nikotinnya sedikit tetapi juga perlu batasi konsumsinya kerena mengandung 4,8 g
nikotin. Nikotin adalah senyawa kimia yang banyak terdapat didalam rokok.
Senyawa alami yang ada dalam tumbuhan ini termasuk kelompok alkaloid.
Tanaman kentang
mengandung alkaloid dan falvonoid. Alkaloid merupakan senyawa kimia tanaman
metabolit sekunder, yang terbentuk berdasarkan prinsip pembentukan campuran.
Alkaloid biasanya mengandung minimal satu lingkaran heterosiklik dan mengandung
gugus N. sedangkan flavonoid adalah senyawa alami yang terdiri dari
C6-C3-C6. Flavonoid umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida. Glikosida
merupakan senyawa asal gula dengan zat lain yang dapat terhidrolisis
menjadi penyusunnya, misalnya glikosida memberikan fruktosa, galaktosida
mengahsilkan galaktosa, dan sebagainya. Gugusan gula bersenyawa pada satu
lebih ataua group hidroksil fenolik.
Flavonoid
terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari dan akar.
Ada beberapa macam falvonoid diantaranya flavon, flavanonol, falvonol,
isoflavon, calkon, dan lain-lain. Kegunaan flavonoid bagi tumbuhan adalah untuk
menarik perhatian binatang yang membantu penyebaran biji. Flavonoid yang
terdapat dalam kentang adalah kuersetin (Quercetin) yang merupakan salah satu
zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis sangat kuat. Kuersetin
dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit
degenerative dengan cara mencegah terjadinya peroksidasi lemak.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Manfaat Buah Asam Jawa. (Online). http://www.permenasem.com/manfaat-buah-asem-jawa.html.
(diakses pada 15 April 2014)
Anonim.
2013. Tanaman Metabolit Sekunder. (Online) http://fmazones.blogspot.com/2013/06/tanaman-metabolit-sekunder-yang.html.
(diakses
pada 15 April 2014)
Misbahatori,
Dedi. 2013. Asam Jawa. (Online) http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/11/asam-jawa/(diakses
pada 16 April 2014)
Rosyidah, Cicik. 2008. Uji Dosis Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindus indica)
Sebagai Biokoagulan terhadap Kualitas Air Ditinjau dari Aspek Fisik, Kimia, dan
Bakteriologi.
(Online). http://lib.uinmalang.ac.id/?mod=th detail&id=03520039. (diakses pada 15 April 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar